Sidrap, Diskresi.com — Di tengah derasnya arus informasi dan semakin sengitnya pertarungan opini publik di ruang digital, Partai Golkar Sidrap menegaskan kesiapannya untuk beradaptasi.

Melalui kegiatan pendidikan politik bertema “Pengaruh Media Sosial Terhadap Opini Publik”, partai berlambang pohon beringin itu berupaya memperkuat kapasitas kader dalam menghadapi perubahan lanskap politik modern.

Kegiatan yang digelar di Gedung Aula Puncak Bila Sidrap, Jumat (24/10/2025) ini merupakan bagian dari program kaderisasi dan pembinaan internal partai.

Tujuannya, tidak sekadar menambah wawasan, tetapi membentuk ketangguhan kader dalam membaca arah opini publik dan mengelola komunikasi politik secara cerdas di era digital.

Dalam kegiatan tersebut, hadir jajaran pengurus DPD II Partai Golkar Sidrap — mulai dari ketua, sekretaris, hingga para kader.

Suasana forum terasa dinamis dan serius; mencerminkan semangat belajar dan kesiapan partai untuk menghadapi tantangan komunikasi politik yang kian kompleks.

Sebagai narasumber, Dr. Ikhwan Ali tampil memberikan pembekalan strategis terkait pengaruh media sosial dalam pembentukan opini publik.

Ia menjelaskan bahwa ruang digital kini menjadi arena utama pertarungan persepsi politik, di mana kecepatan dan ketepatan informasi menentukan arah opini masyarakat.

“Literasi digital adalah modal baru dalam politik. Siapa yang menguasai narasi di media sosial, dialah yang berpotensi memenangkan simpati publik,” tegas Dr. Ikhwan.

Materi pembekalan mencakup mekanisme kerja media sosial dalam membentuk opini, strategi komunikasi politik digital bagi partai dan kader, serta cara beradaptasi dengan pola pikir masyarakat modern yang semakin terhubung secara daring.

Pendidikan politik ini, sebagaimana lazim dilakukan partai besar lainnya, juga menjadi ajang konsolidasi internal.

Golkar Sidrap ingin memastikan setiap kader memahami arah komunikasi partai sekaligus mampu menjadi duta yang efektif di tengah masyarakat digital.

Dengan langkah ini, Golkar Sidrap menegaskan bahwa pembinaan kader bukan hanya urusan struktural, tetapi bagian dari strategi besar menjaga eksistensi dan daya saing partai di masa depan.

Di era ketika satu unggahan dapat membentuk persepsi publik, Golkar Sidrap memilih untuk tidak gagap teknologi—melainkan hadir, cerdas, dan adaptif.(*)