Sidrap, Diskresi.com — Kantor Desa Polewali, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidenreng Rappang, berbenah menuju kemandirian ekonomi warga.

Untuk itu, pemerintah desa bersama berbagai unsur masyarakat menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus), Kamis (23/10/2025).

Musdesus yang berlangsung di Aula Kantor Desa Polewali-Teteaji Sidrap itu, memusatkan perhatian pada penguatan peran Koperasi Merah Putih sebagai penggerak ekonomi desa.

Hadir di acara itu, antara lain; Kepala Desa Polewali Abdillah Yasin, Pendamping Desa Arifuddin Bora, Sudirman Langka.

Tampak pula, Poufy Annisa Silu selaku pendamping koperasi, Ketua BPD Haruna P, serta Ketua Koperasi Merah Putih Desa Polewali, Muh Tasmir Rustan.

Kepala Desa Abdillah Yasin menegaskan dukungan penuh pemerintah desa terhadap langkah Koperasi Merah Putih untuk terus tumbuh dan bergerak.

Ia bahkan menyatakan kesiapan desa untuk memberi dukungan finansial melalui mekanisme pemanfaatan dana desa.

“Kami mendukung penuh langkah Koperasi Merah Putih agar terus berjalan dan berkembang. Pemerintah desa tidak keberatan jika 30 persen dana desa dijadikan jaminan, selama mekanismenya jelas dan berpihak pada kepentingan masyarakat,” ujar Abdillah.

Pernyataan tersebut mendapat apresiasi dari peserta musyawarah. Mereka menilai, keberanian pemerintah desa membuka ruang kolaborasi dengan koperasi menjadi langkah strategis menuju ekonomi rakyat yang berdaya dan berkeadilan.

Dalam kesempatan itu, Ketua Koperasi Merah Putih, Muh Tasmir Rustan, memaparkan proposal rencana kerja koperasi yang mencakup program pemberdayaan warga desa — mulai dari penguatan usaha mikro, dukungan modal produktif, hingga peningkatan kapasitas ekonomi keluarga.

“Koperasi ini lahir dari semangat warga sendiri. Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah dana desa benar-benar memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” terang Muh Tasmir Rustan.

Pendamping koperasi, Poufy Annisa Silu, menambahkan, Koperasi Merah Putih Desa Polewali menjadi contoh konkret bagaimana dana desa bisa menjadi instrumen penggerak ekonomi jika dikelola secara terbuka dan akuntabel.

“Langkah seperti ini patut diapresiasi. Polewali menunjukkan bahwa dana desa bukan hanya untuk membangun fisik, tetapi juga membangun kehidupan ekonomi warga,” ujarnya.

Musyawarah Desa Khusus Polewali hari itu menutup perdebatan lama soal arah penggunaan dana desa. Desa Polewali kini memilih untuk bergerak dan berinovasi, menata struktur ekonomi baru yang berpijak pada gotong royong dan kemandirian.(*)