GROBOGAN, DISKRESI.COM – Dua debt collector apes. Mereka babak belur dihajar massa. Aksi brutal ini terjadi di pertigaan jalan raya Desa Godong, Kabupaten Grobogan, Jumat (8/3/2025).
Kedua korban diduga menarik paksa motor milik seorang warga. Niat awalnya menagih utang, tapi malah berujung jadi bulan-bulanan. Salah sasaran? Bisa jadi.
Video kejadian ini langsung beredar liar di media sosial. Terlihat dua debt collector itu sempat melawan. Namun, kalah jumlah. Tak butuh waktu lama, mereka tersungkur. Tinju, tendangan, dan pukulan bertubi-tubi mendarat. Hasilnya? Wajah bonyok, badan lebam.
Setelah puas, massa pergi. Korban? Ditelantarkan. Beruntung, warga sekitar masih punya hati. Mereka membawa kedua korban ke puskesmas.
Kapolsek Godong, AKP Bambang Jumeno, buka suara. Katanya, ini bukan sekadar aksi main hakim sendiri. Ada dendam yang belum lunas.
Beberapa hari sebelumnya, motor salah satu keluarga dari kelompok pemuda ini ditarik paksa oleh dua korban di Jalan Karangrayung-Godong. Jengkel? Jelas. Lalu, mereka merancang balas dendam. Hasilnya? Terjadilah amukan massa.
“Satu korban sudah melapor ke polisi. Kami sedang menangani kasus ini,” ujar AKP Bambang.
Kabarnya, motor yang sempat ditarik debt collector sudah dikembalikan ke pemiliknya. Tapi kejadian sudah terlanjur viral. Polisi berjanji akan memanggil para pelaku pengeroyokan.
Satu hal pasti, hukum rimba kembali terjadi. Debt collector mungkin salah. Tapi main hakim sendiri bukan solusi. Ini jadi PR besar. Antara menagih hak dan mempertahankan martabat. Akankah ada keadilan? Atau ini hanya satu dari sekian banyak drama jalanan yang akan berlalu begitu saja?